Saturday, April 18, 2009

langsing Tanpa Efek Samping


Dari zaman Megalitikum hingga Megapolitan, tubuh langsing selalu didamba wanita. Segala upaya pun ditempuh untuk menurunkan berat badan, seperti senam aerobik, diet, minum jamu, obat, swimming tea, hingga ikut program pelangsing tubuh. Dari berbagai cara itu ada yang menimbulkan efek samping serius. Manakah yang aman?

Cara penurunan berat badan yang lagi ngetrend adalah Program Pelangsingan Tubuh (Body Slimming Centre ‑BSC). Dalam iklannya, biasa ditampilkan perbedaan penampilan model sebelum dan sesudah mengikuti program. Yang kiri, super gembrot dan yang sebelah kanan ramping menawan.

Bagaimana cara program ini menurunkan berat badan? Pertama kali peserta harus rnengeluarkan racun‑racun yang mengendap di dalam tubuhnya (detoksifikasi). Caranya dengan mengatur pola makanan rendah kalori. Adapula BSC yang menyediakan makanan khusus berupa kapsul, jeruk lemon, dan sirup maple rendah kalori. Peserta hanya boleh menyantap makanan itu.

Setelah detoksifikasi tiga hari, dilanjutkan program penurunan berat badan dengan diet non karbohidrat. Di samping itu peserta harus mengkonsumsi kapsul formula yang terbuat dari rempah‑rempah alami, vitamin, mineral, susu rendah kalori, asam amino dan enzim percernaan. Berapa kapsul yang ditelan setiap hari? 38 butir!

Pada waktu tertentu, peserta wajib mendatangi kantor BSC untuk menjalani program pemecahan lemak. Seluruh tubuh -kecuali muka, leher, dan telapak kaki ‑ diolesi dengan krim lalu dipijat selama 1 jam. Setelah itu dioleskan lagi dan tubuh dibalut plastik selama 45 menit.

Ada lagi metode lain yaitu pembalutan. Seluruh tubuh, kecuali payudara dibalut dengan kain yang telah dicelup pada larutan aquadess alkohol dan ramuan khusus. Saat menyentuh kulit, rasanya begitu dingin‑sejuk. Memang inilah tujuannya. Dengan suhu dingin tubuh akan membakar lemak untuk menghangatkan badan.

Efek Samping

Dari pengalaman konsumen, ada yang pernah merasakan gatal- gatal di kulit karena alergi krim oles. Sedangkan pada metode pembalutan, larutan alkohol menimbulkan bentol-bentol seperti biduran. Tapi, “efek samping” paling dirasa adalah mahalnya biaya yang berkisar 1,5 ‑3,5 juta rupiah.

Karena itu, orang mencari cara lain yang lebih terjangkau isi kantong. Maka dipakailah obat, jamu, atau sliming tea. Ketiga cara ini mempunyai fungsi sama yaitu menurunkan nafsu makan dan mengeluarkan air dari tubuh. Efek sampingnya sangat jelas, yaitu kencing melulu. Efek lainnya berupa tenggorokan kering haus terus menerus, susah tidur dan kesemutan ujung kaki dan tangan.

Bukan Membakar Sate

Apakah cara‑cara tersebut dapat mengurangi berat badan? Jawabnya “bisa”. Tetapi yang menyusut adalah kadar air! Bukan lemaknya. Jika kemudian ia minum air banyak-banyak, tubuh akan menggelembung kembali. Menurut dr. Kunkun K. Witamihardja, MS, Kepala Bagian Gizi Universitas Padjajaran, membakar lemak dalam tubuh tidak sama dengan membakar sate yang lemaknya langsung cair. Dengan kata lain, tidak ada cara cepat membakar lemak.

Cara paling aman menurunkan berat badan adalah kombinasi diet dan olah raga. Meski demikian, diet yang dijalani tidak boleh sembarangan, tetapi diet rendah kalori seimbang sehingga kebutuhan gizi tetap terjamin.

Olah raga harus dilakukan secara teratur seperti joging, senam aerobik, latihan beban, tenis dan sebagainya. Tetapi bila waktu untuk berolah raga kurang cukup lakukan aktivitas sehari‑hari yang melibatkan otot‑otot besar. Saat ke kantor parkirkan kendaran jauh dari ruang kerja sehingga Anda harus jalan kaki. Pilih naik tangga daripada memakai elevator. Antarkan sendiri berkas dokumen ke rekan kerja daripada menyuruh office boy . Pokoknya jangan manjakan tubuh dengan fasilitas kantor.

Yang terakhir! jangan putus asa kalau penurunan berat badan hanya sedikit demi sedikit. Menurut dr. Sadoso, seorang spesialis olah raga, sebaiknya menurunkan berat badan sebanyak 1 kilogram setiap minggunya. Jangan lebih dari itu. Lagi pula, bukankah dulu waktu berat badan merambat naik juga secara lambat laun?

Tips Diet Rendah Kalori

Hindari makanan berlemak dan karbohidrat tinggi, seperti kacang tanah, mete, kripik, gula, soft drink.
Cara masak yang dianjurkan: mengukus, membakar, memanggang. merebus.
Batasi konsumsi gula, minyak, dan santan kental.
Perbanyak makan sayuran dan buah segar.
Usai makan jangan langsung tidur. Tunggu 2 jam.
Ubah pola makan menjadi “frekuensi sering dan porsi sedikit”. Jarak makan berkisar 2‑3 jam.

Sumber :
http://purnawan.web.id/?p=652
19 April 2009

Sumber Gambar:
http://www.klikdokter.com/userfiles/lemak.jpg

No comments:

Post a Comment